Unknown

Tiada duka yang abadi didunia
Tiada sepi merantaimu selamanya
Malam ‘kan berakhir, hari ‘kan berganti
Takdir hidup ‘kan dijalani

Tangis dan tawa nyanyian yang mengiring
Hati yang rindukan cinta dijalan-Mu
Namun ku percaya hati meyakini
Semua akan indah pada akhirnya

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini

Waktu berputar rebulan dan matahari
Bunga yang mekar akan layu akan mati
Malam ‘kan berakhir, hari ‘kan berganti
Takdir hidup ‘kan dijalani

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini
Harap ampunkan hamba-Mu ini

Unknown

I. Tujuan Kegiatan

1. Membangun dan mengembalikan ruh gerakan KAMMI

2. Membangun kesolidan tim dan organisasi

3. Membangun iklim kompetisi yang membangun

4. Rihlah pengurus KAMMI Daerah dan komisariat

5. Mempererat ukhuwah antara KAMDA dan komisariat

6. Membangun kepemilikan/kecintaan/kebanggaan pada KAMMI

II. Grand Design

1. Kemah selama 3 Hari di Bumi perkemahan yang telah ditentukan dan regu harus sudah siap ditempat pada hari tanggal pelaksanaan jam 15.00 WIB

2. Peserta langsung datang ke tempat kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan panitia tidak menyediakan transportasi ke sana

3. Selama tiga hari itu semua persiapan dan kebutuhan kemah diatur oleh tim/regu di tiap komisariat (tenda, makan dan minum, dan segala sesuatu yang menyangkut kebutukan hidup selama tiga hari itu)

III. Sasaran Kegiatan

Diutamakan pengurus komisariat atau calon pengurus yang akan menjadi pengurus (50% pengurus dan 50% calon pengurus) yang tergabung dalam 2 tim/regu (satu komisariat terdiri dari tim ikhwan 5 orang dan tim akhwat terdiri dari 5 orang)

Dari kegiatan ini diharapkan :

1. Terbentuknya pemahaman yang integral tentang peran KAMMI

2. Terbentuknya rasa tanggung jawab sebagai pengurus KAMMI

3. Terbangunnya gambaran rencana strategis KAMMI ke depan pasca kegiatan

4. Kembalinya semangat untuk berjuang dalam da’wah KAMMI


PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS)

JAMBORE UKHUWAH KAMMI SEMARANG

I. Abstraksi.

Kegiaran ini melibatkan seluruh komisariat di bawah KAMMI Semarang. Setiap komisariat wajib mengikuti kegiatan ini denngan mengirimkan dua regu yang terdiri 5 orang ikhwan dan 5 orang akhwat yang akan mewakili dalam lomba-lomba yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini. Setiap komisariat yang terdiri atas dua regu wajib membawa peralatan sendiri-sendiri, panitia tidak menyediakan perlengkapan cadangan buat peserta dan apabila melanggar akan dikenakan sangsi yang tegas dan mengikat. Kebutuhan makan dan minum tanggung jawab setiap regu untuk menyiapkan , sedangkan panitia hanya ssebagai failitator pelaksana dan juri untuk memperebutkan piala dan plakat jambore ukhuwah KAMMI Semarang, dengan reward : piala bergilir dengan akumulasi penilaian dari juri, hadiah berdasarkan penilaian dari lomba-lomba , tugas dan kreativitas regu dan mendapatkan kenang-kenangan jambore ukhuwah dari KAMDA kepada komisariat atau ke setiap peserta. Setiap regu menyusun nama regunya sesuai dengan nama pejuang Islam (Nama Sahabat). Acara ini terdiri atas lomba-lomba seperti lomba masak, lomba orasi, cerdas cermat, api unggun, unjuk kreativitas, materi tentang ke-KAMMI-an, outbond dan sarasehan. Setiap peserta wajib mengikuti seluruh acara kecuali satu orang sebagai petugas jaga dan petugas masak di setiap tim (tenda), baik ikhwan maupun akhwat yang mempersiapkan kebutuhan regu di tenda secara bergiliran, kecuali untuk acara tertentu yang wajib diikuti seluruh peserta tanpa kecuali. Selama kegiatan berkangsung peserta tidak diperbolehkan membeli makanan dari luar dan tidak diperkenankan meninggalkan acara, setiap regu mendapat giliran untuk memimpin sholat, meliputi menjadi muadzin, imam dan memberi kultum kepada jama’ah shalat. Pada waktu istirahat ada yang bertugas secara bergiliran untuk berjaga di regunya masing-masing.Setelah selesai acara nantinya akan di berikan awards kepada tim terbaik atas nama komisariat (tim ikhwan dan akhwat)

II. Peserta

1. Setiap komisariat mengirimkan 2 regu (1 ikhwan, 1 akhwat) dimana satu regu terdiri dari 5 orang ( 5 ikhwan dan 5 akhwat = 10 orang)

2. Apabila ada komisariat yang belum bisa mencapai satu regu akan tetapi ingin mengikuti jambore maka akan digabung atau merger dengan kampus lain sehingga memenuhi jumlah untuk 1 regu.

3. 1 regu terdiri dari 5 orang dalam komisariat baik tim ikhwan maupun tim akhwat (1 orang sebagai mas’ul), sehingga 1 komisariat ada 2 tim.

4. Setiap regu harus mempunyai identitas yang terdiri dari :

- Nama dan bendera regu ( bendera Komisariat) Wajib tiap regu, dengan ketentuan:

1. Nama regu adalah nama sahabat nabi atau nama-nama tokoh pejuang islam

2. Selain bendera KAMMI komisariat, setiap regu wajib membuat simbol /logo regu masing-masing yang digambarkan di bendera yang dipasangkan di tenda masing-masing tim/Simbol-simbol lain tergantung kreativitas masing-masing komisariat sebagai identitas yang nantinya akan mendapatkan penilaian dari panitia dan dipasang dibawah bendera komisariat.

3. Nama regu dan Komisariat ditulis dibendera regu . Ukuran bendera regu (50x75)cm berwarna dasar putih, warna lain bebas

4. Setiap regu harus mempunyai yel-yel khas terserah kreasi dari tiap regu

5. Gambar model bendera :

Gambar simbol regu

Nama sahabat-Nama Komisariat

- Seragam “uniform” ( misal : sleyer, kaos, Baju Koko, Topi, Rompi, Jilbab ) setiap regu wajib mempunyai identitas yang berbeda dengan komisariat lain. Seragam ini sifatnya tidak memberatkan akan tetapi justru akan memunculkan ide kreativitas dari peserta.

III. PENDAFTARAN

1. Setiap regu yang mendaftar mengisi formulir pendaftaran

2. Pendaftaran peserta dilakukan sebelum hari H paling lambat tanggal 20 Februari 2012

3. Biaya pendaftaran sebesar Rp. 50.000/regu (Rp. 100.000/ komisariat) yang diberikan pada saat pendaftaran.

4. Biaya pendaftaran ini diluar biaya konsumsi selama 3 hari.

5. Apabila ada regu yang mengundurkan diri maka biaya yang telah dibayarkan tidak bisa diambil kembali.

IV. TECHNICAL MEETING

1. Technical meeting diikuti minimal oleh 2 orang perwakilan setiap komisariat (terdiri satu ikhwan dan satu akhwat)

2. dilaksanakan disekretariat KAMMI Semarang : Jalan Ngesrep Timur II/20 Semarang. Pada tanggal 25 Februari 2012 pkl 13.00

3. Undian untuk jadwal imam sholat /muadzin/kultum, dll pada saat technical meeting/registrasi.

V. ACARA

1. Registrasi dan Pendirian Tenda

- Peserta datang sendiri (boleh per regu/Per komisariat/ korpus) dan tepat waktu

- Ketua regu melakukan registrasi sekaligus mengambil nomor kapling tenda dan cocard yang telah disediakan oleh panitia.

- Semua perlengkapan dan kebutuhantenda dikoordinir panitia, namun pendirian tenda dilakukan secara mandiri oleh peserta

- Peserta diperbolehkan sebebas mungkin berkreativitas untuk pendirian tenda seperti pembuatan gapura dan pagar, mendirikan tenda dapur dsb.

- Peserta diharapkan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar tidak terjadi kemoloran dan waktu luang atau nganggur.

2. Upacara Pembukaan

- Upacara pembukaan dilakukan tepat pada pukul 16.00 WIB

- Seluruh peserta harus mengikuti upaca pembukaan secara serius

- Identitas/simbol regu serta cocard digunakan semenjak upacara pembukaan

- Upacara akan diisi denga sambutan-samburan (Ketua Panitia, dan akan dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Daerah KAMMI Semarang)

3. Ishoma

- Sholat wajib dilakukan secara berjama’ah di lokasi perkemahan yang dikoordinir oleh panitia yang bekerja sama dengan ketua regu, setiap regu mendapatkan giliran untuk memimpin sholat, meliputi menjadi mu’adzin, imam dan memberi kultum kepada jama’ah sholat. Pada waktu istirahat ada yang bertugas secara bergiliran untuk berjaga di regunya masing-masing.

- Makan dan minum di koordinir dan disediakan oleh masing-masing regu dengan mekanisme piket, sehingga segala perabotan masak dan alat makan disediakan secara mandiri oleh peserta

- Pada saat lomba masak, makan yang dibuat regu tersebut di makan secara bersama tim membentuk lingkaran besar dan makanan tersebut di makan secara bergantian, berputar sampai habis sedangkan untuk waktu makan yang lain tergantung pada tiap regu.

4. Materi

Materi bermuatan dan membedah tentang visi, Misi, dan Kredo Gerakan KAMMI ( Jati diri yang mewujud)

5. Sarasehan

Dalam sarasehan ini akan mengundang alumni pengurus KAMMI Daerah Semarang

6. MKP (Mencukupi Kebutuhan Pribadi)

- mandi, persiapan makan dan bersih-bersih

- Peserta memanfaatkan waktu yang dipersiapkan sebaik-baiknya

7. Tausyiah

- Seluruh peserta kecuali yang piket wajib mengikuti tausyiah ba’da sholat maghrib berjama’ah dan Qiyamullail

- Tausyiah akan diisi oleh al Akh yang telah ditunjuk/ piket

8. Qiyamullail, Sholat Wajib, dan Al Matsurat

- dilakukan secara berjama’ah

- Peserta membawa peralatan ibadah sendiri-sendiri, seperti alas dari matras, tikar, mantol, mushaff, dan sajadah

- Seluruh peserta mengikuti acara ini.

9. Wide Game

- Format Outbond dan game

- Bersifat kompetitif tiap regu

- Menempuh rute yang terdiri dari pos-pos dan ada penugasan untuk regu

- Perlengkapan yang harus dibawa : pakaian lapangan, sepatu kets, alat sholat, obat-obatan, tongkat, topi, slayer


10. Jenis Perlombaan Meliputi :

10.1. Lomba Masak

- Tujuan : - Untuk membiasakan hidup mandiri

- Sebagai ajang untuk saling unjuk kreativitas antar tim

- Menumbuhkan potensi peserta

- Bentuk :

a. Setiap tim menyiapkan alat dan bahan sendiri

b. Halal dan Thoyib menjadi syarat mutlak, baik secara materi maupun dalam pengolahannya. Tidak diperkenankan menggunakan MSG dan sejenisnya,

c. Setelah dinilai juri, maka masakan yang dibuat tim tersebut dimakan secara bersama, sampai habis

d. Tema : Mempersiapkan / Bekal Berjuang

e. Kriteria penilaian :

- Rasa dan performance

- Kualitas Gizi

- Kebersihan dan kerapian

10.2. Lomba Orasi

Kriteria Penilaian :

- Muatan Tema yang disampaikan

- Komunikasi masa : mampu mengkomunikasikan peserta , mampu memahami karakteristik peserta serta mampu membaca gerakan peserta

10.3. Lomba Cerdas Cermat

- Terdiri atas satu tim gabungan ikhwan dan akhwat (satu komisariat)

- Setiap regu merupakan satu komisariat dan berhak memberikan suara atau jawabannya

- Soal : Kisi-kisi soal; Tentang ke-KAMMI-an, wacana kontemporer, Syumulliyatul Islam, dan tentang dunia Islam.

- Juri : Terdiri atas Ketua Departemen yang berjumlah 5 orang, dan ketua Umum Pengurus Daerah KAMMI Semarang

- Bentuk Lomba : terdiri atas 3 babak (Penyisihan, Semi Final, dan Final)

11. OBT

Outbond terdiri dari beberapa pos. Pos-pos tersebut terdiri atas : Tarbiyah Jasadiyah, Ukhuwah, Tim Bulding, Amal jama’I, Teka-teki, Tarbiyah Fikriyah (siyasat), Dan materi tentang Kredo Gerakan.

12. Waktu Pelaksanaan : Jum’at-Ahad, 2-4 Maret 2012

13. Tempat Pelaksanaan : Nglimut, Gonoharjo

14. Peralatan yang harus dibawa oleh peserta tim :

a. Tikar

b. Bendera KAMMI Komisariat

c. Peralatan masak dan bahan terserah yang akan dimasak

d. Jagung yang di bakar pada malam hari untuk api unggun. Minimal tiap tim membawa 5 buah ( 14 buah/komisariat)

e. Peralatan Pribadi : kantung tidur, jas hujan, peralatan mandi, peralatan sholat, mushaf, peralatan makan

f. tongkat

g. Senter

h. Makan,Minum

i. Kayu bakar : satu regu membawa min. 10 kayu bakar

j. Kompor minyak tanah/kompor gunung

k. Minyak tanah

l. Lampu badai

15. Team Disiplin

- Merupakan bagian dari panitia yang bertugas mengkondisikan peserta agar tetap disiplin dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan acara Jambore Camp.

- Memberikan sangsi kpd peserta ketika melanggar dari kriteria yang sudah ditetapkan oleh panitia, seperti tidak membawa peralatan yang harus dibawa peserta

- Berwenang dalam melakukan pengkondisian peserta maupun panitia bila dirasa perlu oleh tim disiplin

16. Sangsi dengan Ketentuan

- sangsi diberikan kepada peserta yang melanggar peraturan atau tidak disiplin

- Sangsi yang diberikan harus jelas dan mendidik

- Sangsi yang diberikan berupa sangsi fisik dan psikis yang bertujuan untuk mendidik peserta untuk senantiasa disiplin dan enjoy dalam mengikuti Jambore Ukhuwah

- Sangsi yang diberikan harus tetap mengacu pada tujuan Jambore Camp (Membangun Kesolidan, Ruh Gerakan, Militansi dan Ukhuwah)

- Jenis Sangsi :

§ Sangsi ringan, jenis hukuman ; peringatan lisan

§ Sangsi sedang, jenis hukuman; Peringatan lisan dan iqob lari lapangan sebanyak dua kali dan meresume buku

§ Sangsi berat, Jenis hukuman; Iqob Rp. 10.000,00, push up 2 seri (20 kqli)Squad jump 2 seri, meresume Buku

§ Kategori sangsi :

Apabila tidak membawa alat/ perlengkapan dibawah :

a. Tikar (Sangsi sedang)

b. Bendera KAMMI Komisariat (sangsi sedang)

c. Peralatan masak dan bahan terserah yang akan dimasak (sangsi berat)

d. Jagung yang di bakar pada malam hari untuk api unggun. Minimal tiap tim membawa 5 buah (14 buah/komisariat) ( sangsi sedang)

e. Peralatan Pribadi : kantung tidur, jas hujan, peralatan mandi, peralatan sholat, mushaf, peralatan makan ( sangsi sedang)

f. tongkat (sangsi sedang)

g. Senter ( sangsi sedang)

h. Makan,Minum ( sangsi berat )

i. Kayu bakar : satu regu membawa min. 10 kayu bakar (sangsi berat)

j. Kompor minyak tanah/kompor gunung (sangsi berat)

k. Minyak tanah (sangsi berat)

l. Lampu badai (sangsi berat)

m. Yel-yel (sangsi berat)

n. identitas komisariat (sangsi berat)

o. Bendera regu(komisariat) (sangsi berat)

17. Kontrak Kerja :

a. Peserta harus mengikuti kegiatan dari setiap sesi di acara Jambore Camp dengan baik

b. Peserta harus mematuhi segala aturan dan norma yang berlaku dengan baik

c. peserta harus menjaga akhlakul karimah dengan sesama peserta atau panitia

d. peserta ikhwan harus menjaga kesyar’ian ketika melakukan koordinasi maupun komunikasi dengan akhwat

e. Peserta dilarang keras meninggalkan lokasi tanpa seijin panitia

f. Peserta harus memperhatikan lingkungan /bi’ah sekitar lokasi jangan sampai membuat kegaduhan dan keributan yang dapat mengganggu berlangsungnya kegiatan.

g. Peserta diwajibkan mengenal satu sama lain dan mempererat ukhuwah dan tali silaturahim

h. Peserta dilarang keras membawa benda-benda berbahaya dan narkoba

Unknown
hanifelghaza.blogspot.com
Menggelitik ketika saya membaca tulisan berjudul Wahai Akhwat, Jangan Tertipu ''Playboy Berkedok Ikhwan'' karya saudariku Yulianna PS yang semoga senantiasa mendapat rahmat-Nya (baca di http://www.voa-islam.com). Iya mungkin itu yang terjadi saat ini, banyak yang mengunakan status ikhwanya untuk menggoda para akhwat.
Sebagai seorang ikhwan penulis pun menyadari bahwa ada masalah dikalangan para ikhwan. Yang paling terlihat adalah masalah amalan yaumiah. Dari situlah semua permasalahan kan timbul, mulai dari oreientasi dakwah yang tidak murni karena Allah, mudah tersinggung dan sakit hati, sampai interaksi dengan lawan jenis yang kurang terjaga. Kebanyakan mereka-mereka yang disebut Ikwan lebay saya dapat pastikan adalah ikhwan yang amalan yaumiahnya bermasalah. Shalat tidak berjamaah lebih memilih sendiri terus telat lagi. Jarang-jarang tilawah, paling-paling tilawah kalau disuruh pas syuro atau liqo. Jarang puasa dan pastinya jarang shalat malam. Penulis menyadari bahwa diantara bangsa kami (ikhwan) masih ada yang seperti itu.
Namun sebaliknya, dalam pandangan kami, mungkin para akhwat lebih terjaga kwantitas dan kwalitas amalan yaumiahnya. Kebanyakan shalat mereka tepat waktu, tilawah mereka konsisten, puasa juga ok dan Qiyamul la’il pasti lah. Jadi sangat wajar ketika para akhwat lebih bisa menjaga.
Saya ingin menempatkan permasalahan ini secara proporsional. Saya tidak mau menyalahkan sisi ikhwan saja yang lebai ataupun akhwat yang tebar pesona. Namun saya coba mengupas bagaimana sebab-sebab seorang ikhwan lebay bisa menjalin komunikasi dengan seorang akhwat yang shalihah. Seorang akhwat yang kebanyakan terjaga dirinya dengan dzikrullah, kenapa kalau sudah tahu ikhwan itu lebay masih ditanggapi juga?
Saya rasa berangkat dari pertanyaan itu kita mencoba memahaminya sebagai teori klausal sebab akibat permaslahan itu bisa terjadi. Jadi pada dasarnya dalam kontek ini kita tidak bisa menyalahkan satu pihak saja, ihwan yang lebay atau akhwat yang tebar pesona. Karena dilapangan saya juga menjumpai banyaknya kasus cinta bersemi sesama aktifis (CBSA) yang semakin akut. Sehingga berangkat dari situ berarti antara ikhwan dan akhwat juga sebagaian besar “Bermasalah”.
Saya dapat memastikan penyebab pertama yang menjadi ujung pangkal penyimpangan ini adalah amalan Yaumiah mereka yang bermasalah. Kebanyakan ikwan maupun akhwat sudah mulai terserang virus malas melakukan ibadah ubudiyah. Mereka mungkin lebih memilih dakwah lewat Facebook sampai tengah malam dari pada shalat tahajud. Kebanyakan kita mungkin lebih memilih berdiskusi dengan rekan-rekan dari pada harus tilawah atapun shalat dhuha.
Kemudian yang kedua saya juga melihat dari sisi akhwat yang memajang foto-foto narsisnya di FB. Mungkin tujuan para akhwat baik namun justru apa yang dilakukan akhwat tadi telah memicu para ikhwan lebay mendekatinya. Karena sudah tahu seorang akhwat itu cantik. Secara psikologi seorang laki-laki itu kebanyakan ketika tertarik dengan lawan jenis adalah dari sisi paras cantik atau tidak. Beda dengan akwat yang lebih mengedepankan pria yang bertanggungjawab dan mapan. Atau mungkin sama saja? Akhwat juga melihat dari paras ikhwan yang tampan?
Disamping itu, penulis juga kerap menjumpai seorang akhwat yang OL sampai larut malam. Walahu’alam apa yang mereka lakukan. Mungkin itulah cara dakwah mereka (baca tulisan saya “aktifis dakwah atau aktifis malam? Dakwah 24 jam non stop di http://riefalfatih.blogspot.com/). Secara tidak langsung ini menggoda para ikwan untuk melakukan komunikasi. Karena semakin suasana malam terkadang syetan-syetan itu semakin kuat cerdik dalam menggoda.
Di sisi lain ternyata kebanyakan para ikhwan juga belum bisa ghadul bashar sepenuhnya terhadap lawan jenis. Mungkin kalau ketemu sesama akhwat diluar kita malu kalau tidak ghadul bashar, tapi kalau di kamar atau di warnet yang ukuran 2 kali 3 meter, malunya ikhwan bisa hilang dan terpesona dengan foto akhwat yang dipajang. Trus kalau seperti itu salah siapa? Yang pasang foto atau yang lihat foto? Saya katakan dua-duanya salah.
Dari analisis saya diatas saya mengambil kesimpulan terhadap permasalahan ini bahwa kita tidak bisa menyalahkan dari satu sisi saja. Ikhwan yang lebay dan play boy ?atau akhwat yang tebar pesona memajang foto-foto narsisnya?, mari kita menempatkan posisi bahwa baik ikhwan maupun akhwat sama-sama salah. Sehingga dari situ kita bisa bermuhasabah membenahi setahap demi setahap.
Hal yang pertama yang harus dilakukan seorang ikhwan dan akhwat adalah kembali meningkatkan amalan yaumiahnya. Kemudian seorang akhwat tidak memajang foto-foto narsinya di FB. Kemudian bagi ikhwan belajarlah ghadul bashar karena itu perintah Allah langsung. Demikian juga para akhwat harus mengembangkan kembali ghadul bashar karena perintahnya tidak untuk ikhwan saja tapi akhwat juga (baca An Nur: 30-31).
Mudah-mudah tulisan ini menggugah kita semuanya untuk kembali ke asholatu dakwah. Orientasi untuk apa kita ikut dalam jamaah ini harus senantiasa kita jaga. Kalau hanya seorang ikhwan ingin mencari pasangan hidup di dakwah ini, cari saja di pasar banyak wanita berkeliaran. Kalau hanya seorang akhwat yang ingin mencari seorang suami di dakwah ini, diluar sana juga banyak laki-laki yang lebih kaya dan shaleh dari para ikhwan.
Saudaraku dakwah ini dibangun oleh tetesan keringan dan darah para ulama. Apakah rela mereka ketika saat ini kita aktifis dakwah disibukan dengan permasalahan syahwat seperti ini. Apakah kita tega menghancurkan hasil jerih payah mereka selama beribu-ribu tahun menjaga agama ini dengan kelakuan kita saat ini?
Atau apakah engkau tidak malu kepada Allah SWT yang memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi jundullah penegak kalimat-Nya, sementara kita sibuk terlena oleh syahwat? Aku sangat malu saudaraku. Dan terlebih aku sangat takut Allah akan menurunkan azabnya kepada kita. Na’udhubillah min dhalik
.....
Kini ku tahu bahwa aku bukan ikwan yang sempurna
Ikhwan yang sering tergoda oleh paras cantik akhwat yang ada di dunia maya
Aku juga tahu bahwa para akhwat pun tak sesuci seperti yang aku kira awalnya
Dari situ aku memahami kita berada dalam kondisi yang sama
.....
Kondisi dimana kita dibuai oleh syahwat ketertarikan lawan jenis
Kondisi yang membuat kita semakin jauh dari Allah Azza wa jalla
Kondisi yang membuat kita menjadi pribadi-pribadi yang rusak orientasinya dalam berdakwah
Kondisi yang membuat menangis wajah-wajah shaleh para Murabbi
......
Ada apa dengan kami ya Yabb
Kami mungkin saat ini mampu tidak tergoda ujian jabatan atapun harta
Akan tetapi ujian syahwat terasa begitu berat untuk kami ya Rabb
Akankah engaku hinakan kami karena ketidakmampuan kami menhadapi ujian ini
.....
Aku malu pada-Mu ya Rabb
Aku ingin kembali menapaki jalan dakwah murni karena-Mu
Aku begitu malu padamu para syuhada
Engkau telah mengorbankan nyawamu untuk dakwah ini
Sementara kami menjadi pribadi-pribadi yang merusak dakwahmu
.....
Ikhwan wa akhwati fillah
Allah begitu mencintai kita
Jangan pernah takut kita tak mendapakan pasangan hidup
Ingatlah firman Allah bahwa laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik
Maka tunggulah janji Allah selalu benar
.....
Ikhwan wa akhwati fillah
Aku mencintaimu karena ikatan keimanan ini
Aku tak rela engkau telempar dalam dakwah karena engkau tak mau diingatkan
Aku juga tak rela dakwah ini hancur karena kelakuan kita sendiri
Maka kalau bukan dari kita yang memperbaiki diri, lalu siapa?
.....
Ikhwan wa akhwati fillah
Aku mencintaimu segenap jiwa dan raga yang ku punya
Mari kita kembali menatap masa depan
Merangkai kemenangan Islam dengan keringat dan darah kita
Kemengan yang akan menjadi saksi bahwa kita pernah menjadi bagian di dalamnya

By. Rief_fatih, mutiara kehidupan, 4 februari 2012
Unknown
republika.co.id
Sharifuddin Khalifa boleh dibilang anak ajaib. Anak yang terlahir di Tanzania, Afrika Timur pada Desember 1993 itu berasal dari keluarga Katholik. Namun, pada usia 1,5 tahun, Khalifa sudah hafal 30 juz Alquran dan shalat lima kali sehari.

Subhanallah, ia mampu menghafal Alquran tanpa ada orang yang mengajarinya. Awalnya, kedua orangtua Khalifa mengira anaknya dikuasai setan. Namun, tetangganya yang Muslim memahami apa yang diucapkan anak ajaib itu. Akhirnya, kedua orangtuanya menyadari bahwa putranya adalah tanda kebesaran Sang Khalik. Kedua orangtuanya pun memeluk Islam.

Meski berbahasa ibu Swahili, Khalifa mampu berbicara dan berpidato dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, dan Italia tanpa belajar. Pada usia empat hingga lima tahun, ia sudah berkeliling Afrika dan Eropa untuk berceramah dan mengajar. Berkat dakwaahnya, ribuan orang memeluk Islam. Di Kenya, Afrika sebanyak 1.000 orang berduyun-duyun bersyahadat setelah mendengar ceramahnya.

Dikutip dari : http://www.republika.co.id/berita/senggang/unik/12/02/09/lz3xrv-subhanallah-anak-ajaib-ini-islamkan-ribuan-orang