"Secercah cahaya keciL namun dapat memberikan penerangan dalam kegelapaan,,semoga tulisan ini dapat memberikan secercah cahaya untuk para pembaca"
_Orang hebat adalah orang yang selalu bisa tersenyum saat semuanya berantakan. Dia mampu menyelesaikan kesulitan. Kesulitan akan datang tiap hari. Pahala yang besar terletak pada kesulitan yg akan mendatangkan kelelahan...Jadi jangan menyerah menghadapi kesulitan_Mari Tersenyuum_Put smiLe_SmiLinG^O^
AAda dua orang pasien
pria yang menderita sakit parah. Mereka dirawat di rumah sakit yang sama. Pria
pertama diizinkan duduk di tempat tidurnya setiap sore selama satu jam.
Tujuannya adalah agar cairan dari paru-parunya bisa dikeluarkan. Tempat
tidurnya terletak di dekat satu-satunya jendela yang ada di kamar itu. Sedang
pria yang kedua harus selalu berbaring dalam keadaan terlentang. Karena di
antara dua tempat tidur ada dinding pemisah yang cukup tinggi, pria yang tidur
terlentang tidak bisa melihat ke jendela.
Kedua orang pria tersebut sering mengobrol. Macam-macam hal yang mereka
bicarakan. Dari mengenai istri, keluarga, rumah, pekerjaan, wajib militer
sampai tempat-tempat yang dikunjungi saat liburan. Sore hari, saat pria yang
menempati tempat tidur dekat jendela diizinkan duduk, dia bercerita ke teman
sekamarnya. Ia melaporkan apa-apa yang dilihatnya di balik jendela.
Pria yang hanya bisa terlentang lama-kelamaan bisa menikmati cerita temannya.
Selama satu jam sehari, cara pandangnya diperluas dan dihidupkan kembali dengan
mendengarkan tentang kegiatan dan warna-warni dunia luar. Jendela itu menghadap
ke sebuah taman. Di taman itu juga ada sebuah danau yang indah dengan
bebek-bebek dan angsa-angsa yang berenang di atasnya. Anak-anak bermain dengan
mainan kapal layarnya. Pasangan suami isteri yang sedang dimabuk asmara
berjalan sambil bergandengan tangan di antara bunga-bunga yang berwarna-warni
bagaikan warna pelangi. Beberapa pohon besar tumbuh di atas rerumputan.
Pemandangan indah kota terlihat dari kejauhan.
Pria yang berada di dekat jendela menceritakan semua ini dengan amat rinci.
Pria yang mendengarkan, menutup matanya sambil membayangkan
pemandangan-pemandangan yang dituturkan rekannya. Di suatu hari yang cukup
terik, pria yang menempati tempat tidur dekat jendela melaporkan tentang sebuah
pawai yang lewat di sana. Pria yang kedua tidak bisa mendengar musik bandnya.
Namun, dia bisa melihat mereka dengan mata batinnya. Ia seakan melihat
badut-badut yang menari-nari, bendera yang berwarna-warni serta mobil dan kuda
yang dihias.
Hari pun berlalu. Di dalam hati pria yang tidak bisa melihat ke jendela
diam-diam timbul rasa iri atas cerita-cerita yang disampaikan oleh teman
sekamarnya, karena dia ingin sekali melihat sendiri semua yang diceritakannya.
Dia pun mulai membenci teman sekamarnya, karena dia ingin sekali melihat
sendiri semua yang diceritakannya. Dia pun mulai membenci teman sekamarnya dan
merasa frustasi. Dia juga ingin menempati tempat tidur di dekat jendela!
Pada suatu pagi seorang juru rawat
masuk ke kamarnya. Pria yang ditempatkan di dekat jendela ditemukan meninggal
dengan tenang pada saat tidur. Dengan rasa sedih dia memanggil pegawai rumah
sakit untuk memindahkan jenazahnya.
Setelah dianggap tepat waktunya, pria yang masih dirawat menanyakan apakah dia
bisa dipindahkan ke tempat tidur dekat jendela. Perawat tidak berkeberatan
untuk memindahkannya dan setelah yakin pasiennya dalam posisi yang aman, dia
meninggalkannya sendirian. Pelan-pelan, sambil menahan rasa sakit, dia berupaya
mengangkat tubuhnya dengan satu siku lengannya untuk melihat pertama kalinya
dunia di luar jendela. Ia pikir, akhirnya dia bisa juga menikmati kebahagiaan
saat melihat taman di luar dan semua kegiatan yang ada. Dia berusaha untuk
melongok..
Namun ia menjadi amat terkejut karena ternyata yang dilihatnya hanya dinding
yang kosong. Dia segera memanggil suster dan bertanya, “Bagaimana teman sekamar
saya bisa melihat semua yang diceritakannya kepada saya? Bagaimana dia bisa
menceritakan kepada saya tentang segala keindahan sampai yang sekecil-kecilnya,
padahal saya hanya melihat dinding batu bata yang kusam!”
Perawat itu menjawab, “Lho, memang Bapak tidak tahu? Mantan teman sekamar Bapak
kan buta, jadi dinding pun tidak mungkin bisa dilihatnya.” Kemudian sang
perawat menambahkan, “Mungkin dia hanya ingin membesarkan hati Bapak saja.”
Apakah Anda bisa merasakan emosi yang terkandung dalam cerita ini?
Apakah pernah terpikir oleh Anda untuk menukar posisi Anda dengan posisi orang
lain
Karena merasa iri kepada orang tersebut. Apakah Anda pernah merasa demikian
kecewa,
misalnya Anda menyangka sesuatu itu begitu indah, tetapi kenyataannya tidak
seperti yang Anda bayangkan? Apakah Anda pernah diberi kata-kata pemberi
semangat, tetapi Anda tidak pernah mau mensyukurinya?
Kalau hidup Anda terobsesi oleh segala
yang dimiliki orang lain, maka Anda tidak merasakan indahnya hal-hal yang akan
diberikan oleh orang lain kepada Anda.
Di zaman sekarang ini banyak sekali orang yang ingin memiliki apapun yang
dimiliki orang lain. Ingin suami atau istri seperti yang dimiliki orang lain,
ingin pekerjaan seperti pekerjaan orang lain, ingin penghargaan seperti yang
telah diterima orang lain, ingin popularitas seperti yang diraih oleh orang
lain, rumah yang dimiliki orang lain, posisi yang dimiliki oleh orang lain.
Sering pula mereka ingin hal-hal yang mereka anggap ada di dalam diri orang
lain. Misalnya, kebahagiaan, rasa memiliki tujuan, kedamaian pikiran, rasa
cinta dan kenyamanan. Yang sebenarnya adalah bahwa di setiap situasi pasti ada
masalah, di setiap kehidupan pasti ada rintangan, di setiap hubungan pasti ada
kesulitan, di setiap kesempatan pasti ada tantangan atau masalah yang berat.
Pada dasarnya, pada setiap aspek yang positif selalu ada tandingannya yang
bersifat negatif. Karena itu, tidak mungkin ada orang yang bebas dari masalah
kehidupan.
Kalau begitu, bagaimana sikap kita dalam menghadapi hal ini?
# Jadilah orang yang PANDAI BERSYUKUR untuk apa yang SUDAH ANDA MILIKI saat
ini.
# Bersikaplah POSITIF atas semua keadaan, karena KEBAHAGIAAN itu BUKAN DI LUAR
Yan Hui adalah murid kesayangan
Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui
sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia
mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
Pembeli berteriak: “3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24?”
Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3×8 = 24, tidak usah
diperdebatkan lagi.”
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa
minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar
atau salah Confusius yang berhak mengatakan.”
Yan Hui: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?”
Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu.
Kalau kamu yang salah, bagaimana?”
Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu.”
Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah
Confusius tau duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil
tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia.”
Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar
Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada
pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.
Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat.
Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar
darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi
hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan
Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan
Hui dua nasehat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan
jangan membunuh.” Yan Hui bilang, “Baiklah,” lalu berangkat pulang.
Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah
mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba
ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya
sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar
dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah
terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut
malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya
untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada
seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah,
dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat
lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata
yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.
Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata:
“Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Confusius berkata: “Kemarin
hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru
mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan
amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh”.
Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.”
Confusius bilang: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga.
Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23
adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang
3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang
1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih
penting?”
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru mementingkan yang lebih
utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu.” Sejak
itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.
Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh
dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu
bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah
kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah
gara-gara bertaruh mati-matian untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah
menyesal, sudahlah terlambat.
Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang
didapat adalah kebaikan bagi semua orang.
Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat
kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti)
Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat
penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti)
Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Bisa-bisa
kita kehilangan seorang teman)
Senam otak sangat mudah dilakukan dan sederhana. Gerakan senam otak haruslah dilakukan secara berurutan. Awali dengan minum air putih secukupnya guna membantu memberikan energy langsung ke otak, membantu pencernaan, dan metabolism tubuh. Anda dapat melakukan nya hanya dengan menghabiskan waktu sekitar 7 menit setian berlatih….
Urutan gerakannya sebagai berikut :
1.Minum air putih secukupnya
2.Lakukan pernapasan perut (menghirup, lalu mengeluarkannya kembali sebanyak 4 hingga 8 kali)
3.Melihat ke kanan dan ke kiri selama 4-8 kali dengan melakukan pernapasan perut
4.Santai selama 4-8 kali pernapasan perut
5.Letakkan kaki rata di atas lantai. Ujung-ujung jari tangan dan kaki saling bersentuhan selama 4-8 kali pernapasan perut.
6.Rentangkan kedua tangan anda seluas dan senyaman mungkin. Gerakan ini dilakukan untuk memadukan otak. Sementara itu, bayangkan otak kiri dan kanan menjadi satu, dengan menyatukan kedua tangan selama 4-8 kali pernapasan perut
7.Sentuh titik-titik di bagian kepala bagian kiri dan kanan selama 4-8 kali dengan pernapasan perut
8.Silangkan kaki secara bergantian sebanyak 10-25 kali
Selain brberapa hal diatas, hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesegaran otak adalah sebagai berikut:
1.Hindari rasa stress, cemas, dan depresi
2.Hindari polusi karena udara polusi dapat mengakibatkan berkurangnya oksigen yang terserap ke otak sehingga otak tidak dapat berkembang dengan optimal
3.Makanlah makanan yang bergizi
4.Berolahraga secara teratur untuk menjaga keseimbangan otak dan memaksimalkannnya…
Sumber : Buku Dahsyatnya Senam Otak, Karangan : As’adi Muhammad
Mau tau apa saja gerakan-gerakan senam otak yang lebih spesifik??tunggu postingan selanjutnya ^0^//