Sedih? Merasa hidup
tidak berjalan seperti yang diharapkan?lalu anda terus meratapi kesedihan itu
dan terpuruk dalam ketitakberdayaan? Bacalah kisah ini, semoga bisa membuat
kita tidak lupa untuk selalu memahami bahwa ada rahasia-Nya di balik setiap
ketetapan-Nya.
Alkisah, dua malaikat bertamu ke rumah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu memiliki rumah yang sangat megah dengan pekarangan yang luas. Ketika dua malaikat itu meminta izin untuk bermalam disana, ternyata mereka bersikap kasar dan tidak mengizinkan kedua malaikat itu tidur diruang tamu. Malaikat itu ditempatkan di kamar belakang yang lebih mirip gudang dengan debu dimana-mana.
Ketika mereka hendak tidur, malaikat yang lebih tua melihat dinding kamar itu tampak retak. Ia pun langsung memperbaikinya sehingga retakan itu menjadi tak terlihat. Menyaksikan peristiwa itu, malaikat yang lebih muda bertanya, "mengapa engkau memperbaiki dinding kamar ini? Bukankah keluarga ini sangat kikir dan memperlakukan kita dengan kasar?". Malaikat yang lebih tua pun menjawab, "tenanglah! Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya."
Pada malam berikutnya, kedua malaikat itu bertamu ke rumah seorang petani yang sangat miskin. Setelah membagi makanan seadanya yang ia miliki, sang petani mempersilahkan kedua malaikat itu untuk tidur di kamarnya. Keesokan harinya, malaikat menemukan petani dan istrinya sedang menangis tersedu-sedu karena sapi mereka, yang merupakan sumber pendapatan mereka satu-satunya terbujur kaku. Melihat kesedihan petani itu, malaikat yang lebih muda merasa geram, dan langsung bertanya kepada malaikat yang lebih tua, "mengapa kau biarkan hal itu terjadi? Keluarga yang pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menambalkan dinding kamarnya yang retak. Padahal, mereka sungguh sangat kikir dak kasar kepada kita. Lalu, petani ini dan istrinya yang begitu baik, mengapa engkau membiarkan sapi mereka mati?'
Malaikat yang lebih tua menjawab, "tenanglah! Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya. Ketika kita bermalam di rumah keluarga yang kaya itu, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dinding kamar itu. Karena sang tuan rumah begitu tamak dan tidak mau berbagi hartanya dengan orang-orang miskin disekitarnya, aku pun menutup dinding yang retak agar ia tidak menemukan emas itu. Sementara tadi malam, ketika kita tidur di kamar petani ini, malaikat maut datang untuk mengambil istrinya. Aku pun langsung memberikan sapinya agar malaikat maut tidak jadi mengambil istrinya. Percayalah, sesuatu tidak selalu kelihatan sabagaimana adanya.
Begitulah ketika kita hanya menilai sesuatu berdasarkan penilaian kita. Kita menggerutu ketika melihat suatu peristiwa berjalan tidak sesuai harapan. Padahal, seandainya memiliki iman, kita hanya perlu percaya bahwa alloh selalu memiliki rencana indah dibalik setiap peristiwa yang kita alami.
Alloh maha kuasa untuk berbuat kepada hambaNya. Dengan mudah Alloh bisa memberi kita sesuatu, tapi dengan gampang pula Alloh bisa mencabut segala sesuatu yang sudah kita miliki. Percayalah, dalam kesulitan yang menimpa kita, terdapat rahmat Alloh yang begitu besar. Alloh yang maha mengetahui ingin menguji, sejauh mana kita yakin dan percaya akan kuasaNya untuk menolong hamba-hambaNya yang mau berserah diri kepadaNya.
Begitu pula dalam kenikmatan yang kita terima, percayalah, di balik semua itu terdapat rahasia Allloh yang perlu kita tangkap. Alloh yang maha mengawasi ingin menguji, sejauh mana kita mau bersyukur atas limpahan nikmatNya yang kita terima selama ini, meski hanya kedipan mata dan napas yang tak pernah terputus.
Alkisah, dua malaikat bertamu ke rumah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu memiliki rumah yang sangat megah dengan pekarangan yang luas. Ketika dua malaikat itu meminta izin untuk bermalam disana, ternyata mereka bersikap kasar dan tidak mengizinkan kedua malaikat itu tidur diruang tamu. Malaikat itu ditempatkan di kamar belakang yang lebih mirip gudang dengan debu dimana-mana.
Ketika mereka hendak tidur, malaikat yang lebih tua melihat dinding kamar itu tampak retak. Ia pun langsung memperbaikinya sehingga retakan itu menjadi tak terlihat. Menyaksikan peristiwa itu, malaikat yang lebih muda bertanya, "mengapa engkau memperbaiki dinding kamar ini? Bukankah keluarga ini sangat kikir dan memperlakukan kita dengan kasar?". Malaikat yang lebih tua pun menjawab, "tenanglah! Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya."
Pada malam berikutnya, kedua malaikat itu bertamu ke rumah seorang petani yang sangat miskin. Setelah membagi makanan seadanya yang ia miliki, sang petani mempersilahkan kedua malaikat itu untuk tidur di kamarnya. Keesokan harinya, malaikat menemukan petani dan istrinya sedang menangis tersedu-sedu karena sapi mereka, yang merupakan sumber pendapatan mereka satu-satunya terbujur kaku. Melihat kesedihan petani itu, malaikat yang lebih muda merasa geram, dan langsung bertanya kepada malaikat yang lebih tua, "mengapa kau biarkan hal itu terjadi? Keluarga yang pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menambalkan dinding kamarnya yang retak. Padahal, mereka sungguh sangat kikir dak kasar kepada kita. Lalu, petani ini dan istrinya yang begitu baik, mengapa engkau membiarkan sapi mereka mati?'
Malaikat yang lebih tua menjawab, "tenanglah! Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya. Ketika kita bermalam di rumah keluarga yang kaya itu, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dinding kamar itu. Karena sang tuan rumah begitu tamak dan tidak mau berbagi hartanya dengan orang-orang miskin disekitarnya, aku pun menutup dinding yang retak agar ia tidak menemukan emas itu. Sementara tadi malam, ketika kita tidur di kamar petani ini, malaikat maut datang untuk mengambil istrinya. Aku pun langsung memberikan sapinya agar malaikat maut tidak jadi mengambil istrinya. Percayalah, sesuatu tidak selalu kelihatan sabagaimana adanya.
Begitulah ketika kita hanya menilai sesuatu berdasarkan penilaian kita. Kita menggerutu ketika melihat suatu peristiwa berjalan tidak sesuai harapan. Padahal, seandainya memiliki iman, kita hanya perlu percaya bahwa alloh selalu memiliki rencana indah dibalik setiap peristiwa yang kita alami.
Alloh maha kuasa untuk berbuat kepada hambaNya. Dengan mudah Alloh bisa memberi kita sesuatu, tapi dengan gampang pula Alloh bisa mencabut segala sesuatu yang sudah kita miliki. Percayalah, dalam kesulitan yang menimpa kita, terdapat rahmat Alloh yang begitu besar. Alloh yang maha mengetahui ingin menguji, sejauh mana kita yakin dan percaya akan kuasaNya untuk menolong hamba-hambaNya yang mau berserah diri kepadaNya.
Begitu pula dalam kenikmatan yang kita terima, percayalah, di balik semua itu terdapat rahasia Allloh yang perlu kita tangkap. Alloh yang maha mengawasi ingin menguji, sejauh mana kita mau bersyukur atas limpahan nikmatNya yang kita terima selama ini, meski hanya kedipan mata dan napas yang tak pernah terputus.
Post a Comment