"Secercah cahaya keciL namun dapat memberikan penerangan dalam kegelapaan,,semoga tulisan ini dapat memberikan secercah cahaya untuk para pembaca"
_Orang hebat adalah orang yang selalu bisa tersenyum saat semuanya berantakan. Dia mampu menyelesaikan kesulitan. Kesulitan akan datang tiap hari. Pahala yang besar terletak pada kesulitan yg akan mendatangkan kelelahan...Jadi jangan menyerah menghadapi kesulitan_Mari Tersenyuum_Put smiLe_SmiLinG^O^
Pada
suatu ketika ada sebuah pembicaraan antara seorang murid dengan gurunya :
Si Fulanah: Ustadzah saya merasa lelah jiwa danraga, bagaimana ini?
Dengan senyum simpul sang
ustadzah pun menjawab….
Ustadzah: Seberapakah lelahmuitu
jika dibandingkan dengan rakyat palestina yang setiap hari harus bertahan
hidupditengah tekanan para zionis
Israel? Mereka harus tetap mengisi perut, sedangkannyawa mereka selalu di incar para Zionis
itu..
Dan seberapakah lelahmu jika
dibandingkan dengan orang-orang yang kurang beruntung dengan kita (cacat),
pernahkah kau bayangkan bagaimana mereka melakukan aktivitas-aktivitasnya
setiap hari?
Sekarang masihkah kau berkata lelah jiwa dan raga? Sang muridpun hanya tertunduk
dan merasa bahwa lelah yang dia rasakan belum ada apa-apanya dibandingkan
dengan rakyat palestina dan orang-orang yang cacat.
Ada yang dilanda
khawatir dan terjebak pada persepsi pengkhususan. Bahwa orang yang pakai jilbab
itu harus lembut, halus tutur katanya, dan feminim dalam arti yang sebenarnya.
Jadi jilbaber itu tidak pantas begini, tidak boleh begitu.
“tahukah anda, bahwa
standar-standar seperti itu –tentang
Jilbaber-, terkadang menimbulkan beban bagi seorang akhwat?” Ya. Padahal jilbab bukan lakon
sandiwara yang mengharuskan kita jadi orang lain saat memakainya. Padahal Islam
tidak menghapus karakter-karakter khas dari pribadi pemeluknya yang tidak
bertentangan dengan ‘Aqidah ketika dia memutuskan berislam secara paripurna.
Islam justru membingkainya menjadi kemuliaan karakter yang menyejarah. Bahkan
Rasulullah menyebutkan, “yang terbaik diantara kalian di masa jahiliah akan
menjadi yang terbaik di masa keislamannya.”
Mari kita ingat
dua wajah yang kita rindukan, Ash shiddiq dan Al Faruq. Abu bakar dan ‘Umar
adalah dua sosok yang begitu kontras dalam singsingan fajar ummat Muhammad ini.
Kontras dalam fisik dan kontras dalam karakter. Abu bakar begitu kurus sampai
sarungnya selalu mengulur ke bawah dalam shalat meski sudah di betulkan. Sedang
‘Umar, ia pernah membuat empat makmum jatuh terjengkang karena bersinnya saat
memeriksa shaff shalat…Masyaallah!
Imam muslim
meriwayatkan salah satu episode indah tentang perbedaan karakter mereka berdua.
Perbedaan yang membuahkan penyikapan lain terhadap para tawanan perang badar.
Tetapi, Subhanallah, dengarlah komentar Rasulullah tentang prrbedaan mereka ini
:
“Sesungguhnya Alloh melunakkan hati
orang-orang tertentu sampai ada yang lebih lunak dari susu dan Alloh
mengeraskan hati orang-orang tertentu sampai ada yang lebih keras dari batu.
Sesungguhnya engkau wahai Abu Bakar, bak Ibrahim yang berkata:
“Barangsiapa mengikutiku maka sesungguhnya
ia termasuk golonganku, dan barangsiapa mendurhakaiku, maka sesungguhnya Engkau
Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Q.S. Ibrahim :36)
Dan juga laksana ‘Isa yang berkata
:
“Jika Engkau menyiksa mereka maka sesungguhnya
mereka adalah hamba-hambaMu, dan jika Engkau mengampuni mereka maka
sesungguhnya Engkau Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (Q.S Al Maidah :118)
Dan Engkau wahai ‘Umar tak ubahnya
seperti Musa yang berkata :
“…..Wahai Rabb kami, Binasahkanlah harta
benda mereka dan kunci matilah hati mereka, karena mereka tidak beriman hingga
mereka menyaksikan siksa yang pedih.” (Q.S.Yunus :88)
Dan sebagaimana Nuh yang berkata :
“Rabbi, jangan biarkan seotangpun di antara
orang kafir itu tinggal hidup di bumi!” (Q.S. Nuh : 26)
Luar biasa,
kan?Ya. Adalah konyol memaksakan diri menjadi orang lain setelah kita ‘hijrah’
dengan berjilbab. Alangkah sunyi dunia jika semuanya seragam. Biarkan semuanya
sesuai karunia karakter yang Alloh lekatkan pada diri kita. Maka akan tetap ada
akhwat yang jago karate seperti Nusaibah binti Ka’ab yang melindungi Rasulullah
ke manapun beliau bergerak dalam perang. Akan tetap ada yang berkepribadian
kuat dan pemberani seperti Ummu Hani’ binti Abu Thalib. Akan tetap ada yang
suka bermanja dan ceria seperti ‘Aisyah. Ada yang tetap bisa membentak dan
tertawa terbahak seperti Hafshah. Akan tetap ada yang lembut dan keibuan
seperti Khadijah.
“Celupan warna Allah. Dan siapakah yang
lebih baik celupan warnanya daripada Allah. Dan padaNya sajalah kami beribadah”
(Q.S.Al-Baqarah : 138)
Nah, cukuplah
bagi kita celupan warna dari Allah. Celupan warna yang melingkup karakter khas
kita, membingkainya menjadi sesuatu yang indah. Ia menjaganya untuk tetap
menjadi kemuliaan dimanapun, kapanpun. Sehingga mungkin, memang harus ada
penyesuaian-penyesuaian tertentu. Tetapi karakter-karakter mendasar, tidak ada
yang perlu kita risaukan. Jilbab kan bukan lakon sandiwara yang membuat kita
harus jadi orang lain ketika memakainya. Sekali lagi, jangan sirnakan keunikan
diri. Biarkan keindahan warna-warni itu hidup dan meronai dunia dengan pelangi
akhlaq.
Di Ambil dari
buku Agar Bidadari Cemburu Padamu,
karya : Salim A.Fillah. Halaman: 80-83
Titan adalah seorang mahasiswi tingkat 6 disalah satu
universitas negeri di Indonesia, diantara teman-temannya titan dikenal sebagai
orang yang cerdas, ceria, mudah bergaul dan energik.
“titan mau ke mana?” tanya dewi teman satu kamar titan.
“oia...wi kenapa?, tadi aku gak
denger, masih kosentrasi sama urusanku,hehe”
“kamu mau kemana tan?, pagi-pagi gini ko’ udah mau ngeluyur aja, mau
kemana to?”
“Aku..mau ke kampus, pagi ini aku ada janji mentoring sama adik-adik, aku
pergi dulu wi, Assalamu’alaikum....”
“wa’alaikumsalam, hati-hati tan”
Itulah titan sahabat terbaikku, kami satu kos tapi kami biasa menyebutnya
wisma sejak kami masih sama-sama semester satu, bahkan kami selalu satu kamar
walaupun sistem rolling kamar sudah kami lewati tapi sampai sekarang kami masih
dapat satu kamar, jodoh kali ya,he...
Aku sangat
menyayanginya, titan sudah aku anggap sebagai saudariku sendiri, awal
perjumpaan kami saat kami sama-sama masih semester awal, kami sering mengikuti
acara yang diadakan oleh rohis, saat itu kami ikut acara buka bersama bulan
ramadhan, kami menjadi dekat sejak saat itu...kemudian kita sama-sama hijrah
dari kos umum menuju ke wisma islami yang rata-rata penghuninya mbak-mbak yang
jilbabnya lebar atau sering disebut ADK (Aktivis Dakwah Kampus), ya..kita coba
untuk membuktikan apa yang dinyanyikan oleh opick “tombo ati iku lima
perkaranya yang ke tiga berkumpullah dengan orang-orang shaleh” yup...kami
ingin berkumpul dengan orang-orang shaleh biar bisa ketularan shalehnya,he....,seperti
yang digambarkan dalam pepatah arab bahwa seseorang yang bersahabat dengan
penjual minyak wangi, kita akan menerima percikan wanginya, manakala kita
bersahabat dengan tukang besi, percikan apinya akan merusakkan baju kita’.
Itulah motivasi awal kita hijrah dari kos umum ke wisma dan alhamdulillah
hingga sekarang kami masih bertahan diwisma tersebut, wisma mafaaza nama wisma kami, kalo secara bahasa “Mafaaza” dapat diartikan kemenangan, dengan harapan para penghuni
wisma mafaaza dapat menjadi para pemenang
dalam berbagai hal, itulah yang diceritakan oleh para senior kami dulu.
Hmmm....tiba-tiba
saja aku teringat akan kenangan masa lalu bersama sahabat karibku itu, begitu
berbeda saat kami bertemu dulu....saat pertama kali bertemu penampilan titan
begitu menarik dia memakai jilbab yang bisa dibilang sudah lumayan besar,
hingga aku pikir dia pengurus rohis, namun kalo tak lihat bawahannya itu celana
yang mempunyai saku banyak yang biasa dipake anak cowok..saat itu kami duduk
bersebelahan persis makanya aku dapat memperhatikannya begitu detail, awal
perkenalannya juga lucu tidak sengaja titan menginjak kakiku “aduh...mbak maaf
gak sengaja” titan spontan minta maaf,,saat itu aku hanya nyengir kuda sebab
sakit banget injakan titan. Kamipun berkenalan lebih dalam, ternyata titan
berasal dari kota Brebes, bisa dibilang hampir ujung barat jawa tengah, pantas saja cara bicaranya agak
ngapak gitu, sedangkan aku berasal dari kota yogyakarta, ya...secara tata
bahasa sangat berbeda jauh.
Lamunanku akan masa lalu
tiba-tiba hilang saat titan masuk ke dalam kamar,
“eh...udah pulang tan?” tanyaku
“udahlah bu...kan udah ada dikamar, kayae ko’ kaget gitu lihat aku masuk
kamar, lagi ngapain to?”
“hehe...awalnya seh tadi baca buku, Eee...tiba-tiba teringat akan masa
lalu kita”
“whattt!! Masa lalu yang mana ni?” titan berjalan mendekatiku.
“saat kita masih awal-awal jadi mahasiswa itu lho tan..”
“Ooooo....jaman jahiliah dulu?” sahut titan
“hehe...gitu deh”
“Oia...wi lagi gak ada agenda ya? Dari tadi ko’ cuma diwisma?”
“ada nanti jam 13.00” jawabku...”buru-buru amat, mau pergi lagi?”
“ya..ni 15 menit lagi ada syuro (rapat) internal departemen humas, mau
bahas buletin gitu, aku cabut dulu ya wi,, Assalamu’alaikum ukhti sholihat”
“wa’alaikumsalam, semangat ukhti!”
Subhanallah...titan
walaupun aktivitasnya begitu banyak, namun prestasinya juga sangat luar biasa
sejak semester awal IPnya (indeks prestasi) selalu diatas 3,5.
Sekarang kami memang
sudah menjadi pengurus Rohis universitas, kami berdua sudah menjadi ADK
sekarang, pernah suatu hari aku menanyakan pada titan “Tan..kenapa kamu begitu
mantap dengan aktivitas kamu dirohis sebagai seorang Aktivis dakwah Kampus?”
tanyaku serius ,
Dengan sedikit bercanda titan menjawab “kenapa ya wi?, aku bingung neh,he”
“Ayolah tan...jawab ya..ya..” rayuku
“Sebenarnya sederhana saja karena aku ingin mematuhi perintah Allah swt,
yaitu menyeru pada kebaikan, aku ingin ikut menyelamatkan dari adzab Allah swt,
karena kemarin ust. Salman mengatakan bahwa manusia itu sedang berpacu melawan
kemaksiatan, ya..aku ingin berpacu dengan kemaksiatan wi, aku ingin menebarkan
kebaikan dimanapun aku berada wi, walaupun aku sadar aku hanya seorang hamba
yang lemah bukan malaikat, tidak selamanya aku baik namun aku ingin tetap
memperbaiki diri dan aku ingin mengajak orang-orang terutama mahasiswa di
kampus kita senantiasa dalam kebaikan, yang perilakunya tidak jauh dari apa
yang sudah Rasulullah ajarkan pada kita, simplenya seh pengen selalu bermanfaat
bagi orang lain, mungkin dengan bergabung dalam rohis itu merupakan salah satu
sarananya, karena coba kalo kamu lihat wi, beberapa program kerja yang ada itu
semuanya mengajak pada kebaikan dan kita akan selalu dibawa dalam dimensi untuk
selalu mengingat sang maha pencipta, tanpa kita melupakan hal-hal duniawi kaya
kuliah, nilai bagus dan cari uang,hehe...kayanya gitu seh wi?”
“O...gitu ya tan...jazakillah ukhti atas pemaparannya”
“hu’um..sama-sama”
Dulu aku pernah
menanyakan hal itu pada titan dan aku kagum dengan jawabannya yang sederhana
namun mengena, titan begitu menginspirasiku...sosok wanita yang sederhana dan
berkarakter, dia mempunyai komitmen yang kuat, titan yang sekarang berbeda
dengan titan yang dulu, titan pernah menceritakan bahwa dulu dia itu tomboy
habis, semua pakaiannya persis pakaian cowok boro-boro pake jilbab, jarang
menghadiri majelis-majelis ilmu karena dia lebih sering nongkrong di mal sama
teman-temannya, bahkan sholat lima waktunya pun sering bolong-bolong,,dia juga
dulu pernah mengatakan bahwa dia takut dengan orang yang memakai jilbab lebar
karena identik dengan teroris, tapi sekarang jika melihat titan, dialah sosok
seorang muslimah.
Sekarang tutur katanya
lebih halus, ya walaupun terkadang masih mengeluarkan kata-kata yang berasal
dari daerahnya, misalnya enyong pergi dulu ya..enyong itu artinya
aku....titan...titan..., alhamdulillah titan juga sudah menutup auratnya, yang
awalnya takut dengan jilbab lebar kini jilbab lebar telah menjadi identitasnya,
setelah dia paham bahwa perintah berjilbab itu ada dalam Al-Qur’an yaitu (Q.S
Al-Ahzab : 59)dan( Q.S An-Nur : 31).
“Assalamu’alaikum....”
“Wa’alaikumsalam..” lamunanku tentang titan segera lenyap.
“udah pulang tan?” tanyaku
“ya..alhamdulillah aktivitas hari ini, semoga berkah” ungkap titan
“amiin” sahutku
“Oia...tadi jam 13.00 jadi syuro?”
“gak jadi tan,, syuronya di pending besok, jadi tadi aku cuma ke
perpustakaan deh”
“ya...disyukuri saja to wi” titan coba menasehatiku
“siap...ukhti” balasku.
Begitulah aktivitas sehari-hari titan jam 6pagi udah berangkat dari wisma
dan kembali ke wisma jam 5sore...
“titaan.....” tiba-tiba saja aku memanggil namanya sambil memeluknya
“hiiih...titan gak romantis blass “ langsung saja aku lepaskan pelukanku
“hehehe” titan hanya tersenyum.....
Sore itu kami menghabiskan waktu untuk sedikit berbincang sambil menunggu
waktu maghrib,,Aku kangen banget sama titan setelah seharian tidak
bersama,,dalam hati aku berbisik “Aku...sungguh bersyukur punya sahabat
sepertimu Titan....”
Sebuah lilin kecil yang dtempatkan tuannya diatas kaca yang sisi-sisinya terbuat dari bahan plastic merasa kecewa, ketika tuannya meninggalkan dirinya dalam keadaan menyala sendirian ditengah ruangan yang gelap, lilin itu merasa tidak dihargai sama sekali dalam benaknya dia berpikir “Kenapa kau tinggalkan aku setelah aku membantumu sebagai penerangan ditempat yang gelap??”, “dan kenapa kau tinggalkan aku dalam keadaan masih menyala?, tidak tahukah kau bahwa apiku ini sangat berbahaya, walaupun tubuhku keciL namun apiku sangat berbahaya”. Dengan penuh rasa kecewa lilin kecil itu tetap menunggu tuannya kembali, kembali untuk mematikannya, namun sudah lama sekali sang lilin menunggu tuannya tak juga kembali untuk mematikannya, diapun marah “apakah kau pikir aku tidak dapat melakukan apa-apa, wahai manusia??, lihatlah kemarahanku ini”. Lilin itupun sedikit demi sedikit mulai membakar tempat kaca plastic yang dia gunakan untuk berdiri, sudah hampir setengah sang lilin membakar tempat kaca plastic itu namun sang tuan belum juga muncul…lama-kelamaan api lilin semakin membesar kacapun pecah dan ruangan yang gelap itu mulai dipenuhi api dan asap hitam yang mengepul,,baruLah sang tuan tersadar bahwa ada api diruangan gelap itu,,serentak sang tuan lilinpun panic melihat api yang menyala ditemani asap hitam yang mengepuL, keadaan rumah menjadi panic ada 16 orang dalam rumah itu dan semuanya mulai berhamburan keluar, 2 orang yang lebih awal tersadar bahwa ada kebakaran segera keluar dan meminta bantuan warga terdekat dari rumah, kemudian yang lainya masih sibuk membangunkan penghuni yang lain, setelah semuanya terbangun merekapun keluar namun ternyata gerbang masih dikuci, beberapapun keluar dengan memanjat gerbang..semua panic….
Wargapun berdatangan untuk menolong dan mencoba membantu mematikan api,, beberapa orang masuk untuk kemudian mematikan api,,sementara diLuar rumah 16 orang penghuni rumah masih terlihat shock dan tidak berani untuk masuk, semua menunggu, karena penghuni khawatir jika ada arus pendek listrik, namun setelah beberapa lama diketahui bahwa penyebab kebakaran adalah sang lilin keciL yang lupa dimatikan oleh tuannya.
Lilin kecil itu telah berhasil menyampaikan pesannya kepada sang tuan, “bahwa tadi kau meninggalkanku dalam keadaan menyala, inilah aku walaupun aku dapat membantumu untuk penerangan namun akupun dapat membahayakanmu, maka berhati-hatilah!!
Sang tuan begitu shock setelah mengetahui bahwa penyebab kebakaran kecil yang dapat menghilangkan nyawa 16orang penghuni rumah dan kerugian materi yang begitu besar adalah lilin kecil yang dia bawa sebagai penerangan, namun dia lupa mematikannnya.
Sang lilinpun merasa lega karena pesannya dapat tersampaikan kepada sang tuan, walaupun caranya kurang baik namun hanya dengan kebakaran kecil dia dapat menyampaikan pesan itu pada sang tuan.
Pesan sang lilin kepada semua manusia “telitilah dalam melakukan banyak hal, bertanggung jawablah saat melakukan sesuatu jangan dengan mudah kau meninggalkan sesuatu terutama sejenisku (lilin), berpikirlah panjang dan stay Cool”
Pukul.1:55AM,,pagi yang menginspirasi_begitu banyak pelajaran kehidupan yang dapat kami ambil, Alhamdulillah Alloh swt masih menyayangi kami dengan memberikan ujian ini agar kami dapat mengevaluasi diri tentang apapun, ya apapun….semoga dapat menjadi bahan perbaikan kedepan..amiin…Semangiirrr_ ^O^