Karena untuk sesuatu yang sebegitu berharganya seperti hati,
kamu tak perlu meminta. Bagaimana kamu tega meminta sesuatu yang begitu
berharga dari seeorang, sementara apa yang kamu minta itu adalah hal terpenting
dalam hidupnya. Dia sendiri sangat membutuhkannya. Maka perkara hati, kamu tak
perlu meminta. Tapi jangan juga menunggu dipersilahkan. Karena bisa jadi,
kesempatan itu tidak pernah kamu dapatkan.
Kamu hanya perlu memastikan apakah hati itu terbuka untukmu?
Apakah dia rela berbagi hatinya denganmu? Apakah hatinya menerima kamu? Jika
iya, masuklah ke hatinya dengan cara paling terhormat yang kamu bisa, untuk
saling memiliki juga berbagi ruang, sampai habis sisa usia.
Jika tidak, well, pada akhirnya, yang kamu butuhkan adalah
pasangan yang menerima kamu dengan sepenuh hati. Jadi kalau hatinya belum
berkenan menerima kamu -oh maaf, dalam hal ini kita harus tegas dan jelas dan
tanpa ba-bi-bu basa-basi- aku ulang sekali lagi ya; Jadi kalau dia tidak
menerima kamu, entah dengan bahasa penolakan selembut dan sehalus apapun, it’s
so simple;
Mungkin dia memang orang yang kamu inginkan, tapi dia bukan
orang yang kamu butuhkan.
Menyakitkan memang, tapi lagi-lagi maaf, aku tak akan
menghibur kamu dengan kata-kata mutiara pelipur lara semisal;
‘tenang saja, nanti kamu akan mendapat pengganti yang lebih
baik’
karena pada kenyataannya, kamu belum tentu dapat yang lebih
baik.
Atau kalimat;
‘mungkin dia bukan jodoh kamu’
karena pada kenyataannya dia memang bukan jodoh kamu, bukan
mungkin lagi.
Atau kalimat;
‘kalau jodoh nggak akan kemana’
karena itu artinya kamu masih berharap, belum bisa move-on.
Udahlah, nggak usah menghibur diri dengan mencari pembenaran
sana-sini. Nanti kamu capek sendiri, tahu. Lebih baik belajar menerima
kenyataan walaupun pahit dan menyakitkan.
Cause you know what? Tuhan memang menciptakan rasa pahit,
sedih, menyakitkan, menyesakkan, tak lain dan tak bukan, agar kita bisa
merasakan kebahagiaan yang lebih mendalam. Nanti kalau waktunya tiba, saat kamu
bertemu dengan seseorang yang sepenuhnya menerima kamu, juga hati yang akan
kamu tinggali, pecayalah, kamu akan merasakan kebahagiaan yang berkali-lipat,
kebahagiaan yang begitu mendalam, kebahagiaan yang diresapi dari rasa sakit dan
menyesakkan tadi. Kebahagiaan yang memang sudah disiapkan-Nya sebagai pengganti
bagi mereka yang merelakan apa yang telah berlalu, bagi mereka yang menerima
apa yang sudah terjadi, bagi mereka yang berusaha untuk memulai kembali.
So, It’s time to move on, to open up of yourself again. I am
not telling you it’s going to be easy, I am telling you it’s going to be worth
it.
___ Genap, Nazrul Anwar
Post a Comment