Unknown

Tak ada gemericik air yang lebih romantis, selain hujan di akhir Desember. Lamanya mengajarkan, bahwa kita harus punya tabungan kesabaran untuk ujian yang tak terduga. Dinginnya mengingatkan, bahwa ada orang yang harus kita lindungi, kita dekap dalam kasih sayang. Basahnya membekas, seperti kebaikan orang lain yang sudah selayaknya berbekas di dalam hati. Aromanya menggugah, merayu hati untuk bersyukur atas apapun kehidupan kita. Kecipratnya menandakan, ada kesan yang kita tinggalkan di hati orang lain; baik ataupun buruk
Tak ada rinai air yang lebih mendebarkan, selain hujan di akhir Desember. Saat perjalanan hidup harus dilihat kembali. Saat rencana-rencana harus disusun lagi. Saat targetan-targetan harus ditetapkan. Saat tekad harus kembali dibulatkan. Saat pintu maaf dibuka selebar-lebarnya. Saat kesalahan orang lain dilupakan selupa-lupanya. Saat hati harus dibuka selapang-lapangnya. Saat masa depan harus kembali ditata.
Tak ada gemericik yang lebih syahdu, selain hujan di akhir Desember. Saat yang tepat untuk berkaca diri; apakah sekarang kita adalah benar- benar kita? Atau kita hanyalah sosok yang diinginkan oleh orang lain yang begini-begitu, tapi bukan yang kita ingini. Atau kita hanyalah sosok yang dibentuk lingkungan dan keadaan, padahal kita tidak pernah menginginkan seperti sosok itu. Jika begitu, gemericik di luar, gemericik di atas genting adalah soundtrack terbaik untuk memproklamasikan kemerdekaan diri; menjadi diri sendiri yang apa adanya. Tak peduli seburuk apapun itu, tak peduli seberapa anehpun bentuknya, tak peduli orang lain akan berkata apa. Karena tak ada yang lebih menenangkan; selain jadi diri kita sendiri.
Tak ada buliran air yang lebih menggetarkan hati, selain hujan di akhir Desember. Saat masa lalu harus dikuburkan baik-baik, untuk sesekali diziarahi dengan tenang dan lapang, agar tak mengganggu masa kini apalagi masa depan. Karena sebahagia apapun masa lalu, masa lalu tetaplah masa lalu. Yang hanya meninggalkan kenangan dan pelajaran, tapi tempat paling tak layak untuk kita huni. Karena semenyakitkan apapun masa lalu, masa lalu tetaplah masa lalu. Kita tidak bisa memeperbaikinya, yang bisa kita perbaiki adalah masa depan kita.
Tak ada antalogi rintik yang lebih menantang, selain hujan di akhir Desember. Saat keputusan-keputusan harus diambil. Saat pilihan-pilihan harus diseleksi. Saat konsekuensi-konsekuensi harus diperhitungkan. Saat kedewasaan harus dipertaruhkan. Saat kebijaksanaan mutlak digunakan. Saat keberanian begitu dibuthkan. Demi masa depan yang lebih baik. Karena sesulit apapun sebuah pilihan, komitmen akan membuatnya lebih mudah. Karena sesalah apapun sebuah keputusan, tanggung jawab akan membuatnya lebih baik. Karena seberat apapun sebuah konsekuensi, tekad yang kuat akan membuatnya lebih ringan. Karena serumit apapun persoalan hidup, kebijaksanaan akan membuatnya lebih sederhana. Karena sebesar apapun tantangan hidup, keberanian akan membuatnya lebih kecil. Karena sebanyak apapun masalah yang dihadapi, kedewasaan akan membantu banyak, berlalu dengan indah.
Well, selamat menikmati hujan di akhir Desember.

___ Genap, Nazrul Anwar
0 Responses

Post a Comment